Subscribe:

Ads 468x60px

Pages

Kamis, 22 Desember 2011

AWAS! Dajjal Menyerang Rumah Anda!


Hidup di era kelam penuh fitnah ini sungguh tidak mudah. Dajjalnya sendiri belum kelihatan, namun jeratan sistemnya tetap tak dapat dianggap enteng. Setiap saat mesti waspada, setiap aspek kehidupan harus kita periksa ulang satu kali, dua kali bahkan berkali-kali untuk memastikan keamanannya dari jeratan sistem Dajjal.
Bapak, Ibu. Pernahkan Anda berpikir bahwa kedatangan Dajjal sudah sedemikian dekat? Mungkin anda sudah berkali-kali mendengarkan ceramah yang memperingatkan fitnah Dajjal. Disebutkan dalam sebuah nash hadits, ”....pagi hari seseorang masih beriman dan sore hari kafir.”Begitulah ancaman nyata saat ini.
Jika memikirkan dengan seksama apa maksud hadits tersebut, kita layak khawatir bahwa fitnah yang datang menyerang merupakan fitnah yang besar, atau fitnah yang sangat berbahaya.
Riddah, atau murtad/surut atau mundur atau berpaling dari kebenaran, bukan ancaman kecil atau ringan. Riddah akan memutuskan hubungan kita dengan segala kenikmatan yang dijanjikan Allah bagi orang-orang beriman di Negeri Abadi.
Darimana sajakah virus “Riddah” atau sering disebut dengan virus “MTS” (Murtad Tanpa Sadar) ? Jika Nabi SAW memperingatkan ummatnya dengan sedemikian keras akan bahaya ini, apakah itu berarti bahaya ini begitu tersebar sehingga orang beriman mudah sekali terkena bahaya ini? Jika begitu tersebar, tentunya kita harus mengenali dari mana saja sumber-sumber bahaya tersebut!
Kami ingin mengajak anda melihat ke dalam rumah Anda sendiri, ke ruang keluarga Anda. Ke tempat anda biasa bersantai bersama keluarga menikmati hiburan televisi maupun video. Lihatkah ke kotak penyimpanan keping-keping film tersebut, adakah film-film di bawah ini merupakan koleksi tontonan anak-anak Anda:
  • Lion King (kartun animasi), semua seri
  • Chronicles of the Narnia (plus bukunya)
  • Lord of the Rings (plus bukunya)
  • Harry Potter (semua seri yang ada, plus bukunya)
  • Mickey Mouse serial Play House dan lain-lain
  • Toy Story
  • Ratatouille
  • Pocahontas
  • Aladdin
  • Brother Bear
  • Monster Inc
Ah, banyak sekali, tak mungkin disebutkan semua.
Dapat dikatakan semua film produksi negeri Barat, baik untuk anak maupun remaja maupun dewasa, patut dicurigai mengandung unsur-unsur pemurtadan. Sekali lagi kami katakan: Hampir-hampir kami tak dapat mengingat mana film produksi (khususnya) negeri Barat yang tidak mengandung unsur-unsur pemurtadan atau minimal pelecehan terhadap nilai-nilai yang benar.
Sekarang mari kita coba lihat apa yang ada di film-film tadi. Harap diketahui bahwa apa yang kami tulis di sini hanyalah sekelumit dari segunung contoh yang dapat Anda lihat dan cari sendiri di Internet.
1. Mengajarkan Berbagai Bentuk Kemusyrikan, misal Dengan Memperkenalkan Ritual-Ritual Para Penyembah Berhala.
Film-film kartun yang seolah ”innocence” (suci/tidak bersalah) semacam serial kartun-kartun Walt Disney sering menyisipkan hal semacam ini. Padahal cukup banyak film-film tersebut ditujukan untuk anak usia pra-sekolah atau bahkan balita. Film Brother Bear yang diangkat ke layar lebar jelas-jelas mengajarkan reinkarnasi dan penyembahan terhadap roh. Sedangkan kartun dengan tokoh Miki Tikusdan Donal Bebek yang sudah dipasarkan sejak puluhan tahun yang lalu, secara samar sering memasukkan unsur-unsur ini. Bahkan konon Walt Disney adalah anggota gereja setan, dan bahwa taman hiburan Disneyland merupakan tempat mereka merekrut anggota-anggota muda dan tempat mereka melakukan ritual. Silahkan cari di internet, klik namanya dan Anda akan mendapatkan banyak informasi dan bantahan-bantahannya sekaligus. Silahkan mengambil kesimpulan sendiri.
2. Menjungkir-Balik-kan Banyak Nilai-Nilai, misalnya Dengan Berusaha Menanamkan Ide ”Perdamaian Dunia”Yang Semu.
Konsep “perdamaian dunia”yang mereka usung adalah dunia yang serba “di-sama rata-kan”, misalnya dalam balutan program “anti kekerasan” sampai-sampai ikan hiu (Bruce dalam Finding Nemo) mempunyi slogan “fish are friends, not food”. Atau Simba dalam Lion King dalam pelariannya ke hutan diajarkan makan daun-daunan dan ulat sebagai ganti daging. Bukankah sahabatnya di hutan adalah Pumba si babi hutan dan Timon si meerkat? Berbagai penjungkir-balikkan nilai merupakan jembatan untuk pemurtadan itu sendiri. Konsep “perdamian dunia” merupakan konsep topeng mereka yang sebenarnya ingin menguasai dunia. Cerminannya dapat kita lihat di dunia politik global di mana mereka memerangi bangsa-bangsa bahkan menyerang negeri-negeri dengan berbagai alasan “mulia” seperti: menghentikan kediktatoran, mencari senjata pemusnah massal, memerangi teroris dan lain-lain. Namun yang tampak oleh kita adalah pembantaian rakyat dan kampung-kampung yang tak berdaya.
3. Menyisipkan Pornografi dan Pornoaksi, bahkan Dengan Cara Yang Sangat Tak Kentara.
Pornografi yang diperkenalkan kepada anak usia mumayyiz(7-10 th-an), akan berefek buruk dalam diri anak. Pembahasan ini dapat diperjelas dari pembahasan seorang Psikolog, ibu Elly Risman, dalam berbagai seminar parenting-nya tentang bahaya pornografi bagi anak. Perkenalan terhadap masalah sex, jika tidak langsung dibarengi dengan penanaman nilai benar salahnya, akan memberikan jejak berdampak buruk di otak anak. Dalam film-film kartun ternyata sudah sering ditemukan gambar porno yang cukup vulgar namun sekelebat atau hanya satu picture (namun jika film tersebut di freeze akan tampak jelas). Meskipun sekilas, gambar tersebut tetap masuk ke otak dan tersimpan di sana.
Selain dalam bentuk gambar, pornografi dan porno aksi juga dimasukkan dalam alur cerita yng tersamar. Misalnya memasukkan sosok dewa/peri simbol sex ”Pan”. Ya, namanya P-A-N, mengingatkan kita tentang nama panggung seorang musisi lokal yang disidang karena penyebaran video porno berbau “orgy”. Ini dapat dilihat dalam serialNarnia, ketika Tumnus (sosok Pan yang disamarkan) mengajak tokoh gadis kecil ke gubuknya. Pan adalah simbolpedofili yang sudah dikenal luas dalam dunia para penyihir modern dan diambil dari mitos-mitos lama dalam ritual pemujaan setan.
Pornografi dan pornoaksi merupakan jalan paling efisien untuk memalingkan manusia dari dzikrullah, bahkan ketika sudah ter-obesesi, maka jiwa yang terbelenggu nafsu akan semakin menyimpang dari jalan Allah. Dan sebagaimana yang dapat kita simpulkan dari ulasan di bagian ini, ternyatahisbusysyaithan bahkan akan membawa manusia kepada penyembahan terhadap setan itu sendiri.
4. Menyisipkan Nilai Homosexualitas, Baik Simbolis Maupun Terang-Terangan.
Masalah Homosexualitas alias liwath sebenarnya masuk dalam urusan nafsu sex, namun karena penyimpangan ini sangat dimurkai Allah dan kini bahkan semakin didukung oleh kelompok-kelompok pendukung hisbusysyaithan, maka kita perlu memberi perhatian yang cukup tentang ini. FilmTeletubbies yang diluncurkan BBC beberapa tahun yang lalu disinyalir sarat kampanye kaum liwath. Tokoh-tokoh sepertialien yang diberi simbol-simbol tersembunyi lewat kostumnya, diluncurkan sebagai idola balita. Tokoh-tokoh ini juga memainkan peran transgender dalam tingkah lakunya. Selain itu serial ini juga mempromosikan kemusyrikan dengan sangat tersamar lewat kehadiran matahari bermuka bayi. Ini mengacu pada konsep modern tentang orang-orang yang memuja diri sendiri dengan menciptakan “the god that looks like me”.
5. Mempromosikan Aktivitas Mengkhayal Secara Sangat Berlebihan, Sehingga Tak Lagi Diketahui Batas-Batas Dengan Dunia Nyata, bahkan Sudah Meninggalkannya Sama Sekali.
Mengkhayal sebenarnya bagian dari aktifitas kekanak-kanakan yang dalam batas-batas tertentu memang dibutuhkan untuk perkembangannya. Mengkhayal dapat memvisualkan sesuatu yang belum pernah dijumpai seseorang. Namun jika dilakukan berlebihan, mengkhayal akan menyesatkan manusia dari dunia nyata tempat ia hidup. Dunia khayal juga dikhawatirkan dapat dimanipulasi oleh jin dan setan yang berkeliaran kadang di dalam diri manusia, sehingga seolah si manusia akan “diajak” ke dunia mereka. Padahal itu mustahil. Dimensi manusia dan jin berbeda, sehingga mustahil manusia dapat ikut ke dunia ghaib hanya oleh ajakan jin. Hanya Allah yang Mampu menguba-ubah dimensi makhluk-makhlukNya sehingga mampu berada di wilayah yang berbeda. Yang mampu dilakukan jin dan setan hanyalah memasukkan khayalan tentang dunia aneh yang mereka ciptakan dalam pikiran manusia (halusinasi).
Kembali ke masalah eksploitasi khayalan dalam film-film dan hiburan untuk anak. Dengan memanfaatkan dunia khayal, para musuh Islam dengan leluasa memasukkan segala unsur mitos dan khurafat yang pada hakekatnya tidak ada sama sekali. Kalau kita perhatikan, unsur-unsur yang dimasukkan bukan hanya yang bernuansa ceria sesuai peruntukkan anak, namun juga yang menyeramkan, bahkan yang sadis (dalam bentuk kartun). Sejak puluhan tahun yang lalu dunia khayalan ini sudah digunakan, misalnya filmAlice in the wonderland, kemudian Wizard Oz dan lain-lain. Promosi dunia khayal yang di release akhir-akhir ini misalnyaNarniaLord of the rings dan banyak-banyak lagi.
6. Mengajarkan Sihir Baik dalam Bentuk-Bentuk Aslinya Maupun Dalam Aktivitas Sehari-hari Dunia Kanak-Kanak.
Sihir adalah perbuatan jahat yang bahkan dapat mengeluarkan seseorang dari keimanan. Dengan potensi bahaya yang sebesar itu, sudah selayaknya dunia sihir dijauhi oleh orang beriman. Ketika anak-anak kita disuguhi tontonan yang membolehkan sihir, menganggapnya wajar, bahkan mempromosikannya, maka apakah kita akan heran ketika mereka tumbuh menjadi anak menyimpang, pembangkang terhadap Allah, gemar menggunakan kekuatan-kekuatan curang untuk mencapai tujuan dan tidak ragu-ragu mencelakakan orang lain? Ternyata dunia hiburan anak sarat dengan promosi sihir baik pada film-film untuk balita sampai remaja dan dewasa. Jenis filmnya juga beragam, film kartun, animasi, film biasa, serial televisi, games bahkan film iklan.
Seolah ada perintah serentak untuk mempromosikan aktifitas sihir secara sangat “massif”. Jika kita ke pasar-pasar, maka di antara mainanan anak-anak ada mainan tongkat sihir, topi nenek penyihir dan benda-benda yang mewakili dunia itu, meskipun hanya mainan. Proses pembiasaan terhadap dunia sihir merupakan jalan yang sempurna untuk mempersiapkan kedatangan Dajjal si tukang sihir.
Mungkin sebenarnya masih banyak hal yang perlu dibahas dalam kaitan bahaya-bahaya hiburan merusak ini. Namun yang terlebih penting di sini adalah bangkitnya kesadaran akan nyatanya bahaya yang sudah masuk ke dalam rumah-rumah kita. Sebagaimana hadits Nabi SAW berikut:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِتٌّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ ... وَفِتْنَةٌ يَدْخُلُ حَرْبُهَا بَيْتَ كُلِّ مُسْلِمٍ
Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda, "Enam tanda-tanda kiamat: ...dan muncul fitnah yang serangannya masuk ke rumah setiap orang muslim..." (HR. Ahmad No. 20988)

Hari-Hari Emas Itu (2)


Bunda. Masih ada beberapa hal penting yang perlu engkau ketahui berkaitan dengan usia emas ini.
Menurut pakar Psikologi Perkembangan Elizabeth Hurlock, usia sekitar 0 sampai dua tahun merupakan the True Foundation Age yaitu sebagai masa pembentukan berbagai pola perilaku, berbagai sikap, dan berbagai pola ekspresi emosi bagi anak. Pakar yang sama juga menyebutkan tahapan usia tersebut “an Age of Rapid Growth and Change”, masa perubahan dan pertumbuhan yang sangat cepat. Pada masa ini, si kecil bayi mungil yang tak berdaya mengalami perubahan menjadi bocah lucu yang berjalan dan berlari. Oleh karena itu masa ini juga disebut sebagai masa berkurangnya ketergantungan secara fisik terhadap figur ibunya.
Sejalan dengan berkurangnya ketergantungan fisik kepada ibu, maka pada masa ini juga si kecil mulai membangun kemandiriannya. Jika sebelumnya ia selalu digendong dan dipegangi, maka ketika mulai belajar berjalan tegak dan berlari ia mulai mampu meninggalkan pengawasan bunda. Dan ia suka demikian, sebagai uji coba kemandiriannya. Bukti usaha kemandirian dan pembentukan ke-aku-annya adalah ia mulai gemar bilang TIDAK pada bunda. Ini ujian buat bunda yang selama ini merasa tak pernah ditentang putranya. Tahanlah emosimu ketika ia bilang TIDAAAAAK saat kau ingin mengenakan baju padanya pada saat kau sedang terburu waktu.
Pada saat itu ia sedang uji coba kemampuan dirinya berpendapat sendiri, betapapun sebenarnya ia sama sekali belum mengerti apa makna mandiri. Ibu yang bijak akan mencari jalan agar si kecil tetap melakukan yang seharusnya ia lakukan (misalnya memakai baju) tanpa melukai hati anaknya.
Pada masa emas ini si kecil juga sedang menghadapi berbagai problem adaptasi. Adatasi terhadap makanan-makanan baru, kadang adaptasi terhadap perubahan komposisi keluarga misalnya dengan kelahiran adik.
Ketika sang bunda menghadapi kelahiran bayi berikutnya, seringali bunda lupa bahwa si kakak /abang masih dalam masa sangat butuh perhatian. Karena lelahnya merawat bayi yang baru lahir, tak jarang sang ibu agak mengabaikan si kakak.
Bunda, ingatlah, bukan hanya bunda yang harus menyambut si kecil yang baru lahir, termasuk si kakak atau abang, ayahanda dan semua yang lain. Bundalah yang patut dan mampu mengajarkan makna berbagi kasih sayang pada si kakak saat si adik lahir.
Ahh, berat pasti. Berat nian kewajiban seorang bunda, saat sedang merawat bayi dan memulihkan kesehatan sendiri seorang bunda masih diberi satu lagi beban, mengajarkan si kakak agar sayang pada adik barunya.
Jikapun engkau sibuk dengan si ayi, jangan lupa belai si kakak. Jikapun engkau lelah mengurus tanggung jawab yang baru, jangan lupa tanggung jawab lama-mu (si kakak) masih butuh arahan cintamu.
Sampaikan satu pesan penting dengan berbagai cara: “Meskipun ada adik baru, bunda tetap sayang padamu”. Katakan berulang-ulang bahwa datangnya adik bukan berarti ia dilupakan.
Ada kiat kecil yang mudah-mudahan cukup ampuh untuk menghindarkan tumbuhnya rasa iri dari si kakak terhadap si adik. Ajaklah si kakak sesekali turut membantu bunda mengurus si adik. Katakanlah padanya bahwa dulu ketika ia masih baru lahir bunda-pun mengurusnya seperti bunda mengurus adik, penuh perhatian dan kehati-hatian. Tanamkanlah pengertian padanya betapa adaik bayi yang baru lahir arus diperlakukan dengan lembut karena tubuhnya masih sangat ringkih, bandingkanlah tangan si bayi dengan tangan kakaknya, kakinya dengan kaki kakak dan seterusnya. Ajaklah si kakak melihat foto-foto masa ia sendiri menjadi bayi yang baru lahir.
Dengan ini ada beberapa hal yang engkau ajarkan padanya: (1) Setiap anak mengalami masa sebagai bayi baru lahir yang ringkih dan perlu banyak perhatian. (2) Ia (si kakak) kini sudah lebih besar, tidak lagi perlu digendong dan sebagainya. Ia tak perlu iri terhadap adiknya yang sering digendong bunda, sebab jika adik sering digendong, tetapi adik belum boleh main sepeda seperti kakak. Ini adalah pendidikan untuk mengajarkan pada anak bahwa setiap orang tumbuh dan berkembang dengan tahapannya masing-masing. Perhatian yang lebih besar dibutuhkan bagi yang lebih lemah, sedangkan yang sudah lebih besar berarti mendapatkan kesenangan lain. (3) Dengan kedatangan adik baru si kakak dapat bekerja sama membantu bunda mengurusnya, ajarkan slogan : “we’re a team” (kita satu tim). Adik baru adalah anggota baru, bukan saingan.
Bunda, alangkah indahnya hati penuh cinta yang dilandasi cinta pada Allah SWT.
Pemilik hati penuh cinta sadar bahwa membagi cinta tidak membuat kita kehabisan cinta.
Pemilik hati penuh cinta tahu betul bahwa bertambahnya jumlah makhluk yang ia cintai tidak berarti berkurangnya jatah cinta bagi yag sebelumnya sudah ia cintai.
Itulah hati seorang ibu yang Ikhlas. Sikap, pendapat, dan tingkah lakunya boleh jadi sesekali salah, namun cintanya yang tulus untuk anaknya, dilandasi ke-ikhlas-an cintanya pada Allah akan membuatnya sanggup membagi cinta.
Jika seorang bunda sanggup mendidik putra-putrinya berbagi cinta, maka ia adalah seorang yang paling berharga. Sebab Yang Maha Rahman dan Maha Rahim Memberikan kasih sayangNya bagi segenap makhluk. Bunda yang mengajarkan berbagi cinta adalah pahlawan dunia. Para pahlawan yang telah mencetak manusia-manusia baru yang bukan saja tidak menyusahkan masyarakat, namun juga Insya Allah menjadi para Problem Solver di tengah masyarakat.
Putra-putri yang sadar dirinya dicintai seorang bunda, akan menjadi putra-putri yang tumbuh optimal Insya Allah.
Semua pengetahuan tentang masa emas ini hendaknya membuat kita sebagai pengemban amanah Allah atas dirinya menjadi sadar apa seharusnya kita lakukan dan apa yang akan kita hadapi pada masa-masa perkembangan buah hati kita.
Semoga semua bunda berhasil mengawal setiap putra-putrinya ke gerbang ke-ridho-an Allah.
(San 30032009)

Hari-hari Emas Itu (1)


Tiga tahun pertama. Para ahli pendidikan anak sepakat itu masa emas seseorang.
Pada masa 3 tahun pertama dia sedang mengukir dirinya dengan segala apa yang ia miliki dan apa yang datang padanya.
Ia mengukir kepribadiannya dari batu demi bantu pondasi pembentuknya. Ia membutuhkan rasa aman yang cukup dari segala ancaman.
Sejak detik pertama ia menghirup udara dunia ia berjuang menghadapi tantangan. Jika ia berhasil, maka rasa aman mulai terbangun. Ia berjuang menyesuaikan diri dengan udara, cuaca, Asi (sebagai bentuk intake makanan yang baru setelah tali pusat diputus).
Seluruh inderanya diuji, kulit merasakan panas, dingin, keras, lembut; telinga menyesuaikan diri mendengar suara keras dan lemah, dibandingkan dengan filter suara dalam rahim maka suara di dunia ini bagaikan menggunakan pengeras suara.
Mata harus menyesuaikan diri dengan terang dan gelap bahkan mulai mengenali bentuk. Bentuk manakah yang diasosiasikan dengan suasana menyenangkan? Itukah IBU?
Lidahnya mulai mengecap ASI, rasa pertama yang ia ketahui. Apapun yang dimakan bunda akan menjadi ramuan baru bagi lidahnya.
Hidungnya juga mulai mengenal berbagai bau-bauan dan mulai mengasosiakan bau-bauan tertentu dengan suasana enak dan tidak enak. Jika sesaat setelah ia mencium bau badan bunda ia kemudian merasakan suplai ASI dilidahnya, dan ASI itu menyebabkan perutnya tenang, maka bau badan bunda telah membentuk memori asosiasi dengan sesuatu yang menyenangkan. Apalagi ditambah dengan pelukan hangat lembut yang menentramkan.
ASI, makanan terbaik yang dapat kau persiapkan dengan mudah bagi buah hatimu, jangan sia-siakan kemampuan yang dianugerahkan Sang Pencipta kepadamu.
Beberapa penelitian modern menyataan bahwa pemberian ASI jauh lebih menguntungkan bagi bayi maupun orangtuanya dari pada pemberian susu formula. Mungkin pertama terlihat repot sebab berarti atau sang bayi harus selalu bersama bundanya atau harus ada sistem tambahan untuk membuat suplai ASI bunda tidak terputus.
Sekarang ini ada beberapa produk pompa ASI yang sudah memilki teknologi pengaturan isapan seperti ritme isapan bayi. Selain nyaman digunakan oleh sang ibu, pompa seperti ini merangsang produksi ASI sehingga suplai tetap terjaga. ASI yang sudah di keluarkan dapat disimpan di kulkas dengan aturan tertentu. Begitulah, di zaman modern ini seorang ibu bekerja masih dimungkinkan tetap memberikan ASI kepada bayinya.
Dokter menganjurkan jika bayi terpaksa tidak diberi ASI, maka pemberian susu botol sebaiknya tetap dilakukan dengan dipangku seperti menyusui.
Tahukah dikau wahai bunda mengapa bayimu senang dipeluk?
Dalam pelukanmu ia bisa mendengar suara yang amat familiar (amat dikenal) yang telah mendampinginya sejak ia dapat mengenal getaran suara. Suara itu adalah detak jantungmu. Selama sembilan bulan lebih dalam rahim, bahkan sebelum telinganya terbentuk untuk menangkap suara, jabang bayi mungil itu dulu sudah mengalami getaran detak jantung itu. Detak jantung ritmik yang tak bosan berdetak dangan ritme yang khas. Jika dulu suara detak jantung itu terdengar jelas, kini menjadi lebih sayup sebab jika dulu ia berada dalam rongga perut bunda, maka sekarang ia berada di luarnya.
Mungkinkah ia rindu suara itu? Mungkin sekali, sebab itulah suara yang asosiatif dengan hangat dan nyaman dalam rahim.
Rasa aman buah hati kita mulai membentuk kepribadiannya lewat serangkaian rasa keterikatan batin (attachment) denganmu wahai bunda.
Jika engkau mengangkatnya dengan sayang dan lembut, ia akan tahu. Jika engkau mengangkatnya dengan kasar karena sedang lelah atau kesal, iapun akan merasakan. Jika engkau bersuara lembut, telinganya akan menerima dengan baik dan hatinya akan senang. Sementara jika engkau bersuara keras dan kasar di dekatnya, ia akan terkejut dan merasa takut…jika engkau tidak segera menenangkannya ia akan menangis tanda tak nyaman.
Jika ia merasa nyaman denganmu, ia akan merasa semakin terikat hati padamu…”kamaa rabbayaani shoghiiroo” (Sebagaimana mereka menyayangiku ketika kecil).
Semua itu direkamnya dalam jiwa sebagai rangkaian asosiasi terhadapmu. Rangkaian itu ikut menentukan seberapa kuatnya keterikatan hatinya padamu.
Siapapun yang menjadi pengasuhnya, orang itulah yang ikut membentuk kepribadiannya. Seberapa banyak engkau mendampinginya, sebanyak itulah pengaruh dirimu terhadap dirinya.
Hari-hari perkenalannya dengan sakit. Sakit merupakansunnatullah yang dialami siapapun manusia. Bayi mungil buah hati kita mungkin merasakan demam pertamanya. Apa yang kita lakukan untuk mengurangi penderitaannya?
Ibu yang bijak akan banyak belajar dari berbagai bahan bacaan tentang serba-serbi mengurus bayi. Ibu yang bijak akan berusaha dengan segala daya untuk mengurangi penderitaan buah hatinya melalui berbagai kiat. Namun satu hal yang paling penting, pelukanmu-lah yang utama. Bayi yang sakit perlu diberi rasa tenang yang ekstra. Bukan dengan obat, tapi dengan suasana nyaman di sekelilingnya dan pelukan yang menentramkan.
Penderitaan merupakan sunnatullah hidup manusia di dunia. Dengan kearifan seorang bunda, ia mampu mengajarkan sikap hidup yang baik dalam menghadapi kesulitan. Rumus lima huruf itu : SABAR.
Bagaimana cara kita memperkenalkan kesabaran kepada seorang bayi? Saat sakit, tentramkanlah dia dengan belaian dan pelukan cinta, rayulah dia dengan kata-kata jujur yang tidak menggelisahkan: “Sakit ya sayang? Oo, sabar ya, bunda mengerti, bunda sayang padamu nak.”
Jujur, sakitnya tidak dinafikan justru di-empati, namun penekanannya pada “apapun yang kau rasakan, bunda sayang padamu.”
Belum lagi perkenalan pertamanya dengan makanan seain ASI, perkenalan pertamanya dengan aksi dan reaksi senyuman, dimana ia mulai beriteraksi sosial dengan wajah-wajah di sekelilingnya. Ingatkah engkau senyuman pertamanya? Senyuman pertama buka senyuman sosial. Yang Maha Mencipta telah Menciptakan senyum pertama seorang bayi hanya karena ia merasa nyaman, tetapi Dia juga Telah Menyediakan “tombol klik” yang akan menghubungkan senyuman tak bermakna sosial tersebut dengan reaksi yang didapat si bayi dari yang melihat senyumannya.
Siapapun yang melihat wajah mungil tersenyum akan segera merasa takjub dan bergembira. Senyuman dibalas ekspresi gembira, wajah, suara dan gerak tubuh penonton yang kagum dengan senyum sang bayi. Reaksi lingkungan inilah yang dikenali si kecil sabagai rangkaian aksi reaksi sosial yang membuat ia mulai tahu bahwa senyumnya dapat menyebabkan orang lain semakin mencintai dirinya. Bukankah ketika kita bergembira dengan senyum lucu itu kita akan segera menggendong atau minimal menciumnya?
Itulah kesan-kesan pertama si kecil terhadap dunia ini. Apakah engkau sudah menyadarinya?
(SAN 26032009/eramuslim.com)