Subscribe:

Ads 468x60px

Pages

Senin, 03 Oktober 2011

Guru Kencing Berdiri Murid Kencing Berlari

BUANG AIR KECIL MENURUT SUNAH RASULULLAH

"guru kencing berdiri murid kencing berlari"
Pepatah yang tak lagi berlaku sepertinya, karena banyaknya tempat buang air sekarang lebih banyak menyediakan utk berdiri....

Mari kita pelajari lagi kehidupan atau sunnah-sunnah Rasulullaah SAW., dan kita jadikan kebiasaan kita sehari-hari, apalagi kita yang senantiasan mengaku-aku sebagai ummat Beliau SAW.

Perlu disampaikan juga dalam keluarga kita, dan saat kondisi memungkinkan, kita sampaikan juga pada lingkungan masyarakat kita.

Dari Aisyah ra. berkata, “Siapa saja yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW kencing berdiri, maka jangan dibenarkan. Beliau tidak pernah kencing sambil berdiri.” (HR Khamsah kecuali Abu Daud dengan sanad yang shahih)

Buang air kecil (BAK) dengan berjongkok itu bermanfaat bagi kesehatan, karena urat-urat penyangga kandung kemih sedikit meregang, dengan demikian kinerja kandung kemih tidak terlalu berat untuk memompa urine. Menurut penjelasan ulama posisi jongkok yang di contohkan baginda Rasulullah SAW, kaki kiri di depan sedangkan kaki kanan menyangga pantat. Berikut kurang lebih gambarnya “maaf kalo kurang jelas nggambar pake soto sop”


Memang di balik setiap sunnah yang di contohkan Rasulullah ada kejayaan di dunia dan akherat. Dalam masalah BAK yang di sunahkan ini bermanfaat menjaga diri kita dari kanker prostat, karena kerja prostat lebih ringan di bandingkan dengan kencing berdiri, lalu dapat menghindari disfungi ereksi dan ejakulasi dini. Hal ini di terbuktikan, tetapi di tutup-tutupi oleh kalangan barat. sekarang anda tau alasannya mengapa KANKER PROSTAT KEBANYAKN MENYERANG LAKI-LAKI DARI PADA PEREMPUAN????

orang kena pembesaran prostat kenapa ?
karena gak mau ikut sunnah rasul dalam BAk..yaitu jongkok
lo kok bisa....bisa aja lah...kenapa gak bisa...
prostat tu kan pembesaran..kalo ada stretch n relax ya jadilah kayak gitu...
faham kan ?

jawabannya anda cari sendiri. kalo males ya balik lagi baca artikel diatas.

Balik lagi ke persoalan.

Memang di dalam islam bukan hanya bersin, makan, tidur bahkan setelah proses metabolisme tubuh bekerja kita memerlukan istinja atau buang air semua telah di atur. Sebagian berpendapat seseorang tidak akan sah solatnya, jika tidak berwudhu, berwudhu tidak akan sah, jika istinjanya tidak benar/ suci. 

Walaupun kencing berdiri tidak diharamkan. Akan tetapi banyak hal yang akan menyebabkan najis akan terbawa sehingga sholat kita menjadi tidak sah.

Tidak diharamkan kencing dengan berdiri, hanya saja disunahkan untuk kencing sembari duduk (jongkok). 

Tidak apa-apa kencing sambil berdiri apabila hal itu memang dibutuhkan, dengan syarat, tempatnya tertutup sehingga tidak ada orang lain yang melihat auratnya serta tidak terkena percikan air seninya. Tapi tentu kita lebih memilih yang sunnah bukan?

JIKA BAK BERDIRI KARENA DERASNYA AIR SENI BISA MENYIPRAT KE CELANA ATAU KAKI,

AIR SENI TIDAK KELUAR SEMUA, SEHINGGA KETIKA DI ANGGAP SELESAI DAN MEMAKAI CELANA AKAN KELUAR SISA2 AIR SENI, DAN INI JELAS NAJIS.

Mulai sekarang kita luruskan iman dan islam kita mulai dari istinja dan hal-hal kecil yang mudah di laksanakan.

Jika tulisan ini berguna sebarkan, apabila ada koreksi harap segera dikoreksi karena saya adalah orang yang mencoba menyampaikan sedikit yang saya tahu. Semoga kita semua selalu diberikan rahmat dan hidayah Allah swt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar